Wellcome to PC IPNU-IPPNU KENCONG

Ketua PC IPNU Kencong

product

Sekjen

product

Bendahara

product

Ketua PC IPPNU Kencong

product

Sekjen

product

Bendahara

product

Ke IPNU-AN

KE IPNU AN

Pokok Bahasan
1. Tinjauan sosiologi dan strategi kelahiran IPNU
2. Peristiwa – peristiwa dan keputusan penting dari kongres ke kongres
3. Kebijakan – kebijakan strategi IPNU ke depan
4. Posisi dan peras IPNU dalam konteks kepelajaran dan konteks kemasyarkatan
Tujuan
1. Mengetahui kelebihan IPNU secara sosiologis dan strategis
2. Mengetahui perjalanan IPNU dari kongres ke kongres dengan keputusan pentingnya
3. Memahami kebijakan strategis IPNU ke depan


A. Tijauan Sosiologis dan strategi kelahiran IPNU

1. Periode Perintis
Munculnya organisasi IPNU adalah bermula dari adanya jam'iyah yang bersifat lokal atau kedaerahan. Wadah yang berupa kumpulan pelajar dan pesantren yang semula dikelola dan diasuh para ulama jam'iyah atau perkumupulan tersebut tumbuh diberbagai daerah hampir diseluruh wilayah indonesia. Misalnya jam'iyah Diba'iyah, Jam'iyah tersebut tumbuh dan berkembang banyak dan tidak memilki jalur tertentu untuk saling berhubungan. Hal ini disebabkan karena perbedaan nama yang terjadi didaerah masing – masing mengingat lahir dan adanyapun atas inisiatif atau gagasan sendiri – sendiri.

Di Surabaya Putra dan Putri NU mendidirikan perkumpulan yang diberi nama TSAMROTUL MUSTAFIDIN pada tahun 1936. Tiga tahun kemudian yaitu tahun 1939 lahir persatuan santri Nahdaltul Ulama atau PERSANU. Di malang pada tahun 1941 lahir persatuan murid NU. Pada saat itu bangsa Indonesia sendan mengalami pergolakan melawan penjajah Jepang. Putra dan Putri NU tidak ketinggalan ikut berjuang mengusir pendjajajr sehingga terbentuklah IMNU atau Ikatan Murid Nahdlatul Ulama di Kota Malang pada tahun 1945.

Di Madura berdiri perkumpulan dari remaja Nu yang bernama IJMAUTTOLABIAH pada tahun 1945. Meskipun masih bersifat pelajar. Keenam jam'iyah tersebut tidak berdiam diri, mereka ikut berjuang dan berperang melawan penjajah Belanda dan Jepang. Hal ini merupakan aset dan andil yang tidak ternilai harganya dalam upaya merebut kemerdekaan.

Tahun 1950 Semarang berdiri Ikatan Mubaligh Nahdlatul Ulama dengan anggota yang masih remaja. Pada tahun 1953 di Kkediri berdiri Persatuan Pelajar NU ( PERPANU ). Pada tahun yang sama di Bangil berdiri Ikatan Pelajar Nadlatul Ulama ( IPENU ) dan pada tahun 1954 di Medan berdiri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan masih banyak yang belum tercantum.

Seperti tesebut diatas masing – masing organisasi masih bersifat kedaerahan dan tidak mengenal satu sama lainnya, meskipun perbedaan nama, tetapi aktifitas dan haluannya sama yaitu melaksanakan faham atau ajaran Islam Ahlus Sunnah Waljamaah. Titik awal inilah yang merupakan sumber inspirasi dari para perintis pendiri IPNU – IPPNU untuk menyatukan langkah dalam membentuk sebuah perkumpulan.

2. Kelahiran IPNU
Ada beberap aspek yang melatar belakangi lahirnya IPNU antara lain
2.1 Aspek Idiolegis
Indonesia mayoritas penduduknya adalah beraga islam dan berhaluan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah sehingga untuk melestarikan faham tersebut diperlukan kader – kader penerus yang nantinya mampu mengkoordinir, mengamalkan dan mempertahankan faham tersebut dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernagara serta beragama.
2.2 Aspek Peadagogis / Pendidikan
Adanay keinginan untuk menjembatani antar pelajar dan mahasiswa di lembaga pendidikan umum dan pelajar di pondok pesantren
2.3 Aspek Sosiologi
Adanya persamaan tuuan, kesadaran dan keikhlasan akan pentingnya suatu wadah pembinaah bagi generasi penerus para ulama dan penerus perjuanga bangsa.

Gagasan itu menyatukan langkah dan nama kumpulan / organisasi itu di usulkan dalam Muktaman Ma'arif pada tanggal 24 Pebruari 1954 M di Semarang. Usulan idi dipelopori oelh pelajar – pelajar dari Yogyakarta, solo dan Semarang yang diwakili oleh Sofwan Cholil Mustahal, Abdul Ghoni, Farida Ahmad, Maskup dan M. Tolchah Mansyur. Muktamar tidak menolakl ususlan tesebut.
Dengan suara bulat dan mufakat dilahirkan suatu organisasi diberi nama IPNU ( Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama ) dengan ketua pertama M. tolchah Mansyur. Serta pada tanggal itulah ditetapkan sebagai hari lahirnya IPNU.
Lahirnya IPNU merupakan organisasi termuda dilingkungan NU sebagai langkah awal untuk memasyarakatkan IPNU, maka pada tanggal 29 April – 1 Mei 1954 diadakan pertemuan di Surakarta yang dikenal dengan KOLIDA atau Konferensi Lima Daerah yang meliputi Yogyakarta, Semarang, Kediri, surakarta dan Jombang dan menetapkan M. Tolchah Mansur sebagai Pucuk Pimpinan ( sekarang Pipminan Pusat ) selang satu tahun tepatnya diarena kongres pertama IPNU didirikan IPPNU ( Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama ) pada tanggal 3 Maret 1955.
B. Peristiwa – peristiwa dan keputusan penting dari kongres ke kongres

Perjalanan IPNU pendeklerasiannya mengalami kemajuan dan perkembangan mengiringi dinamika masyarakat indonesia. Namun untuk mengkajinya dapat kita buka ertafek sejarah IPNU yang dihasilkan dari beberapa konggres.

Konggres I IPNU
Dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 3 Maret 1955 terpilih sebagai ketua Umum M. Tolchah Mansyur dan pada kesempatan itu juga deklarasi IPNU sebagai organisasi pengkaderan generasi ,uda NU. Adapun keputusan penting yang dihasilkan sebagai berikut :
1. Berpartisipasi aktif dalam menataan generasi muda ( pelajar ) sesuai dengan situasi politik negara
2. Bersama LP Ma'arif bergerak membina sekolah
3. Mempersiapkan pembinaan wilayah
Konggres II IPNU
Dilaksanakan pada tanggal 1 – 4 Januari 1957 di Pekalongan. Terpilih sebagai ketua Umum M. tolchah Mansyur dan kebijakan yang dihasilkan :
1. Pembentukasn wilayah – wilayah
2. Mengkaji keterkaitan dengan lembaga Pendidikan Ma'arif
3. Berpartisipasi dalam pembelaan negara
4. Mempersiapkan berdirinya departemen kemasyarakatan
Konggres III IPNU
Dilaksanakan pada tanggal 27 – 31 Desember 1958. Terpilih sebagai ketua Umum M. Tolchah Mansyur dan kebijakan yang dihasilkannya :
1. Mendirikan departemen perguruan tinggi
2. Memperiapkan berdirinya cabang – cabang
3. Berpartisipasi dalam pertahanan negara
4. Mempersiapkan CBP ( Corp Brigade Pembangunan )
Konfrensi besar 1
Dilak sanakan pada tanggal. 17 April 1960, disurabaya yang akhirnya mendeklarasikan berdirinya PMMI yang awalnya merupakan departemen kemaha- siswaan IPNU-IPPNU . juga merumuskan tentang kondisi negara sebagai rasa sikap tanggung jawab IPNU-IPPNU sebagai generasi penerus .

Kongres IV IPNU
dilak sanakan pada tgl 11-14 Pebruari 1960 disurabaya. Terpilih sebagai ketua umumM. Tolchah Mansyur, akan tetapi mengudurkan dirinya . akhirnya digantikan Ismail Makky dan kebijakan yang dihasilkan a.l.:
1. Mempersiapkanpembentukan cabang-cabang:
2. Berpartisipasi dalam pertahanan negara ;
3. Mempersiapakan pembentukan CBP (Corp Brigade Pembangunan ).

Kongres V IPNU
Dilaksanakan pada bulan Jli 1963 dipurwoketo. Terpilih sebagai Ketua umum Ismail Makky dan kebijakan yang dihasilkan a.l.;
1. Merekkomendasikan KH. Hasyim As,ari untuk diangkat sebagai pahlawan nasional ;
2. Mempersiapkan pembentukan cabang cabang
3. Berpartisipasi dalam pertahanan ngara
4 mempersiapkan pembent
Kongres VI IPNU
Dilaksanakan pada tgl. 20-24 Agustus 1966 di surabaya bersamaan dg PORSENI Nasional. Terpilih sebagai ketua Umum Asnawi Latif dan kebijkan yang di hasilkan a.l.;
1. Lahirnya IPNU sebagai Badan Otonom NU ;
2. Memindahkan sekretariat Pusat dr Yogya kartake jakarta ;
3. Ikut langsungdalam pembersihan G30S/PKI di daerah-daerah ;
4. Perkembangan Politik Pratis memaksa NU dan bonomnya terseret untu berkiprah
5. Perkembangan Pesat pd olah raga dn seni;

Konggres VII IPNU
Dilaksanakan pd tahun 1970 di semarang. Terpilih sebagai ketua Umum Asnawi Latif dan kebijakan yang dihasilkan a.l. ;
2. Perkembangan pesat pada olah raga dan seni

Konggres VIII IPNU
Dilaksanakan pada tgl. 20-24 Agustus 1976 di jakarta. Terpilih sbg Ketua Umum Tosari Wijaya dan kebijakan yang di hasilkan a.l. ;
1. Mengmanatkan pendirian departemen kemahasiswaan ;
2. Kiprah IPNU di dunia politik mempunyai dmpak negatif dan menghambat program pembinaan khususnya dilingkungan sekolah dan kampus serta masyrakat bawah. Meskipun disisi lain memperoleh keuntungan ;

Konggres 9 IPNU
Dilaksanakan pada tahun 1981 di cirebon, terpilih sebagai Ketua Umum Ahsin Zidi dan Sekjen s. Abdurrahaman sedang kebijakan yang di hasilkan a.l. ; Perkembangan IPNU nampak menuru sebagai mana perkembangan politik negara. Dan NU sebagai partaiai politik (PPP)berimbas pada IPNU, setelah itu UU no. 3 th 1985 tentang UU ORSOSPOL dan UU, 8 tahun 1985 tentang keor masan yang mengharuskan IPNU hengkang dari Sekolahan.

Kongres 10 IPNU
Dilaksanakan pada tgl. 29-30 Januari 1988 di Jombang, terpilih sebagai ketua Umum Zainut Tauhid Sa'ady dan kebijakan yang dihasilkan a.l. ;
1. Penerimaan Pancasila sebagai asas IPNU ;
2. Lahirnya deklarasi perubahan nama dari pelajar menjadi putra NU ;

Konggres XI IPNU
Dilaksanakn pada tgl. 23 – 27 Desember 1991 di Lasem Rembang. Terpilih sebagai ketua umum Zainut Tauhid Sa'ady dan kebijakan yang dihasilkan a.l
1. Rekomendasi pada pemerintah untuk pembubaran SDSB
2. Pelaksanaan kegiatan IPNU tanpa keterikatan dengan IPPNU
3. Pelaksanaan kegiatan harus dilaksanakan pada struktur hingga kebawah

Konggres XII IPNU

dilak sanakan pada tgl. 25-30 Januari 1995 di Garut jawa barat terrpilih sebagai ketua Umum Hilmy Muhammadiah, kebijakan yang di hasikan a.l.; bahwa IPPNU sebagsai organisasi kader bertekad mendukung kebijakan NU sebagai Organisisi induk dalam upaya mengembang kan organiasasi kedepan
Konggers XIII IPNU
Dlaksanakan pada tanggal 23-26 Maret 2000 di marros Makasar. Sulawesi selatan. Terpilih sebagai ketua Umum Abdulloh Azwar Anas dan kebijakan yang dihasilkan a.l.;
1. Mengembalikan IPNU pada visi kepelajaran. Sebagai tujuan awal pendirian ;
2. Menumbuh kembangkan IPNU pada basisi perjuangan, yaitu sekoalh dan pondok pesantren ;
3. Mengembalikan CBP sebagai kelompok kedisiplinan, kepanduan serta kepencintaan alaman

Konggres XIV IPNU
Dilaksanakan pada tgl. 18-22 Juni 2003 di Asrama Haji sukollilo Surabaya terpilh sebagi ketua umum Mujtahidu Ridho dan sekertaris Samsuddin yang dihasilkan a.l. ;
1. Perubahan Nama dari IPNU (Iatan Putra Nahdatul Ulama) menjadi IPNU (Ikatan Pelajar Nahdatil Ulama ) ;
2. Penekaan pada visi kepelajaran sebagaimana Tujuan awal berdirinya ;
3. Pengembangan Komisariat- Komisariat di sekolah dan pondok pesantren dan perguruan tinggi.

No Response to "Ke IPNU-AN"

Posting Komentar